RESUME FORGIVENESS THERAPY
07:56
Memaafkan adalah
proses melepaskan rasa nyeri, kemarahan dan dendam yang disebabkan oleh pelaku.
Memaafkan adalah state of mind yang melibatkan pikiran, perasaan, dan
tindakan tertentu. Memaafkan adalah pengalaman perpindahan dari suatu momen ke
momen lain. Memaafkan tidak hanya mengenyahkan energi negative tapi juga
menggerakkan ke perasaan positif.
Analogi dari
dr.Hayes, orang yang tidak memaafkan ibarat orang yang terkena sabetan clurit dari
seseorang dan membawanya kemana- kemana. Karenanya, kemana- mana pula ia tetap
membawa clurit itu.
Memaafkan melampaui:
1.
Menerima apa yang sedang
terjadi.
Untuk
memaafkam perlu ada sikap menerima atas apa yang terjadi. Menerima kenyataan
dibarengi dengan pemahaman yang lengkap tentang apa yang terjadi.
2.
Menunda kemarahan.
Memaafkan
bukan berarti kita menunda kemarahan. Memaafkan berarti membolehkan diri
sendiri merasa marah, bukan menundanya, namun juga pada saat yang sama, mampu
mengelola emosi marah itu sehingga kita tidak berada dalam kendalinya.
3.
Bersikap netral terhadap
orang lain
Wajar
jika seseorang memiliki sikap negative ketika ia disakiti oleh orang lain. Memaafkan
bukan hanya mengalihkan dari sikap negative ke netral. Memaafkan akan
mengalihkan kita dari sekedar netral ke sikap kasih pada orang lain.
4.
Membuat diri sendiri merasa
baik. mengelola diri hingga mampu merasakan nyaman tidak serta merta sama dengan memaafkan.
Memaafkan bukanlah
memaklumi, melupakan, atau membenarkan apa yang orang lain lakukan.
Siapakah yang
harus dimaafkan?
Menurut buku ini
ada 20 orang atau hal yang perlu dimaafkan, diantaranya adalah:
·
Tuhan
·
Nabi
·
Diri sendiri
·
Orang tua
·
Saudara
·
Suami/ istri
·
Sahabat
·
Pacar
·
Anak, dll.
Alasan seseorang
tidak memaafkan bisa saja salah satu dari hal dibawah ini:
a.
Mendapatkan simpati dan
perhatian dari sekeliling
b.
Menunjukkan bahwa secara
moral ia benar dan pelaku salah
c.
Melakukan pembenaran atas
kemarahan yang terjadi
d.
Memaafkan sama saja menjadi
pecundang
e.
Memaafkan adalah bentuk
dari ketidakmampuan membela hak
f.
Memaafkan adalah member keuntungan
kepada si pelaku sehingga pelaku akan berbuat lagi
Memaafkan bukanlah
sebuah keharusan. Dalam kitab suci beragam agama juga tidak terdapat keharusan
untuk memaafkan. Yang ada adalah anjuran tentang manfaat yang akan diperoleh
jika seseorang memaafkan. Riset- riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa
orang yang memaafkan:
Ø
Tekanan darah menjadi
normal
Ø
Stressnya berkurang
Ø
Memiliki keterampilan
mengelola amarah dengan lebih baik
Ø
Resiko rendah atas
penyalahgunaan narkoba dan alcohol
Ø
Lebih bersahabat
Ø
Hubungan yang lebih sehat
Ø
Meningkatnya kesehatan jiwa
dan raga, dll.
TAHAPAN
MEMAAFKAN
o
Menurut Freud Luskin (4 tahapan
dalam memaafkan)
1.
Kesadaran bahwa diri Anda
dipenuhi kemarahan
Pada tahapan ini terjadi kemarahan
dan dendam sejalan dengan rasa nyeri yang mendalam.
2.
Kesadaran perasaan yang
Anda alami berbahaya bagi diri Anda
Anda menyadari bahwa rasa luka dan
kemarahan yang Anda rasakan tidaklah baik bagi Anda dan ini berakibat buruk
terhadap keseimbangan perasaan dan kesehatan fisik Anda.
3.
Memilih tindakan yang lebih
bermanfaat
Setelah Anda merasakan hasil tindakan memaaafkan, Anda bisa memilih
melepaskan luka batin dengan cepat.
4.
Mengambil tindakan proaktif
Hal ini melibatkan tindakan proaktif
pada saat tertentu, terutama saat kejadian penyerangan terjadi. Ini berarti
Anda telah menyiapkan diri untuk memaafkan lebih awal pada saat ada pemicu
tertentu
o
Menurut Dr. Robert Merkle
dan Max B.Skousen (4 tahap pemaafan)
1.
Hiduplah dalam dunia nyata,
bukan dunia imajinasi
Ketahuilah bahwa masalah, rasa kesal
dan kemarahan hanya ada dalam imajinasi Anda
2.
Gunakanlah cara Tuhan
memandang sesuatu, bukan cara pandang Anda
Anda perlu bertanya kepada diri
sendiri “Haruskah saya melanjutkan memandang dengan cara saya atau melakukan
dengan pilihan yang lebih baik?”
3.
Memaafkan adalah hadiah
untuk Anda, bukan bagi orang lain
Sadarilah bahwa memaafkan adalah
hadiah yang datang kepada Anda. Anda tidak melakukan hal baik untuk orang lain
dengan memaafkan, anda justru melakukan hal baik untuk diri Anda sendiri.
4.
Sadar bahwa hadiah itu dari
Tuhan
Anda hanya membiarkan rasa marah dan
dendam pergi dan menerima hadiah saat ini dan di masa depan.
o
Menurut Robert D. Enright (4
tahapan dalam memaafkan)
Kenali
siapakah yang melukai Anda? Seberapa dalam Anda merasa terluka? Apa yang
dikatakannya? Bagaimana Anda merespon?
Tahapan:
1.
Mengungkapkan kemarahan
Anda
2.
Memutuskan memaafkan
-
Memiliki keinginan
melakukan proses memaafkan
-
Memutuskan untuk memaafkan
3.
Melakukan pemaafan
-
Mencoba memahami
-
Melakukan hal yang baik
-
Menerima rasa sakit
-
Memberikan hadiah kepada
pelaku
4.
Pendalaman
-
Menemukan makna dari
penderitaan
-
Menemukan kebutuhan untuk
memaafkan
-
Menemukan bahwa Anda tidak
sendirian
-
Menemukan tujuan hidup Anda
-
Menemukan kebebasan
memaafkan
o
Menurut Catherine Morgan (5
tahapan dalam memaafkan)
1.
Mengapa Anda marah kepada seseorang?
2.
Hal yang baik
Tulislah hal baik yang dilakukan
orang tersebut selama setahun ini kepada Anda
3.
Seberapa saya turut
menyumbang terhadap hal ini?
4.
Perenungan
5.
Memaafkan
o
7 Tahapan pemaafan Patrick
Miller
1.
Perhatikan peristiwa-pikiran-perasaan-tindakan
Perhatikan dengan rinci peristiwa
yang membuat Anda sedih, marah kepada pelaku.
2.
Sadari apa yang ingin Anda
maafkan dan melepaskannya
3.
Bayangan hidup usai
memaafkan
Bayangkanlah beberapa saat hidup Anda
tanpa kesedihan dan kebencian.
4.
Berbuat baik
Buatlah kebaikan dengan seseorang
yang telah melukai Anda, katakana padanya tentang pemaafan diri Anda.
5.
Meminta kepada Tuhan
Minta bantuan Tuhan agar menolong
Anda untuk mengatasi ketakutan atau penolakan pada setiap proses.
6.
Tekun berupaya
Memaafkan memunculkan penyembuhan
yang memiliki urutan dan waktunya. Siaplah atas hal apapun yang tak diinginkan.
7.
Ulangi seluruh proses
CARA- CARA
MEMAAFKAN
Hal yang paling
penting dalam memaafkan adalah melepaskan emosi negative.
1.
Pilihlah untuk
selalu menjadi Pelaku Bukan Korban
Mulailah
untuk mengubah cara pandang. Pada saat peristiwa terjadi, Anda adalah pelaku
dan karenanya Anda memiliki pilihan bebas untuk menentukan tindakan yang akan
membuat pikiran, perasaan, dan tindakan Anda nyaman.
2.
Belajarlah untuk
Bersikap Asertif
Belajarlah
mengungkapkan perasaan Anda kepada si pelaku. Ada 4 perilaku pada saat Anda
mengalami mengalami hal ini:
Ø Pasif
Ø
Agresif
Anda mengungkapkan kekesalan dan
menyerang pelaku. Pada tindakan ini Anda mengungkapkan kemarahan.
Ø
Agresif-Pasif
Anda bisa jadi tidak berani melawan
pelaku secara langsung, tetapi Anda memilih tindakan menyerang secara tidak
langsung.
Ø
Asertif
Anda merasa tidak nyaman dan Anda
berupaya menyampaikan dengan cara- cara yang dapat diterima pelaku dan tetap
menghargai pelaku.
3.
Merasakan Emosi
Negatif, Mengalirkan, dan Membuangnya
1.
Latihan dilakukan
berpasangan (A dan B). A menjadi terapis, dan B sebagai klien, lalu bergantian.
2.
Terapis memandu klien untuk
merasakan peristiwa yang menyenangkan dan memperbesar perasaan tersebut.
3.
Terapis memandu klien untuk
merasakan peristiwa yang tidak menyenangkan namun dengan perasaan yang menyenangkan.
4.
Ego State Therapy
(Empty Chair Technique)
5.
Memanfaatkan Peristiwa
sehari-hari
-
Buang air besar
-
Mandi
6.
Dan lain- lain.
Daftar
Pustaka
Haerul, Asep Gani (2011),
Forgiveness Therapy. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta
0 comments
Hallo.. a warm greetings from me ^O^
Kindly write your thoughts in the comment box. I’ll read every comments I get from you.
Do not forget to click button ‘Notify Me’ to get notification when I replied your comments.
Let’s spread love and positivity ♡♡♡
Regard, Ika :)