RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING
17:46
A. 4 Bidang Bimbingan
1. BIMBINGAN
PRIBADI
Merupakan
bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah
yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah
keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya.
Merupakan
bimbingan yang diberikan pada individu dalam menghadapi pergumulan dalam
batinnya sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani, pengisian waktu
luang, pengaturan nafsu seksual, dan sebagainya.
Misalnya
pada siswa remaja, mereka berhadapan dengan aku-nya yang lain dari pada
sebelumnya. Contoh: peralihan dari perasaan sangat sedih menjadi sangat
gembira, ingin meraih cita-cita tapi tidak mengetahui caranya.
Kemudian
seorang mahasiswa yang berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul
tanggung jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi realitas yang bertentangan
dengan dirinya/keinginannya.
Klien,
terutama para remaja pada umumnya malu untuk bertanya pada orang tua, atau pada
orang dewasa lainnya, sedangkan bila bertanya pada teman sebaya juga tidak
tahu.
3. Bimbingan
menekankan bagaimana sikap dalam menghadapi masalah yang timbul
4. Bimbingan
pribadi diberikan malalui bimbingan individual maupun kelompok.
Sebelum
membahas tujuan bimbingan pribadi-sosial, maka terlebih dahulu akan dibahas
mengenai tujuan bimbingan dan konseling itu sendiri yaitu sebagai berikut :
a)
Tujuan bimbingan dan konseling Secara khusus layanan bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
meliputi aspek sosial, belajar, dan karier. Bimbingan pribadi sosial dimaksud
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa, mandiri , dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan
karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja
yang produktif.
yang produktif.
1)
Dalam Aspek Tugas Perkembangan Pribadi – sosial. Dalam aspek tugas perkembangan
pribadi-sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:
- Memiliki
kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan
yang ada pada dirinya.
- Dapat
mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka
senangi.
- Membuat
pilihan secara sehat.
- Mampu
menghargai orang lain.
- Memiliki
rasa tanggung jawab.
- Mengembangkan
ketrampilan hubungan antar pribadi.
- Dapat
menyelesaikan konflik.
- Dapat
membuat keputusan secara efektif.
2)
Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar, Dalam aspek tugas perkembangan belajar,
layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:
- Dapat
melaksanakan ketrampilan atau tehnik belajar secara efektif.
- Dapat
menempatkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
- Mampu
belajar secara efektif.
- Memiliki
ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi atau ujian.
3)
Dalam Aspek Tugas Perkembangan karier, layanan bimbingan dan konseling
,membantu siswa agar:
- Mampu
membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciriciri pekerjaan di
dalam lingkungan kerja.
- Mampu
merencanakan masa depan.
- Dapat
membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karir .
- Mengenal
keterampilan, kemampuan, dan minat.
2.
BIMBINGAN SOSIAL
Bimbingan pribadi-sosial merupakan
salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi
(1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha
bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti
penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan
menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan
pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada
peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial
yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok
sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang
bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah
pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti
dari pengertian bimbingan
pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa
bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan
memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal senada juga
diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan bahwa bimbingan
pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah sosial-pribadi.
Yang
tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan
sesama teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian
diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan
penyelesaian konflik.
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh
seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
3.
BIMBINGAN BELAJAR
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang
diberikan pada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan
rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat
mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang
tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar
manusia mampu berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan
belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang
sudah ada pada diri individu. Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan
pencapaian sesuatu yang baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek
kognitif, afektif maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses
belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang
dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan
dengan belajar terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan,
diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif
atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori Belajar Gestalt. Dewasa ini
mulai berkembang teori belajar alternatif konstruktivisme.
Secara
lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain :
- Pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar secara efektif dan efesien.
- Pengembangan
kemampuan membaca dan menulis (meringkas) secara cepat.
- Pemantapan
penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remedial atau pengayaan
- Pemahaman
tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
- Pemanfaatan
kondisi sosial dan budaya bagi pengembangan pengetahuan.
- Pemahaman
tentang pemanfaatan perpustakaan.
- Orientasi
- Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di
masa yang akan datang.
- Mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
- Menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerjanya.
- Mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :
- Mengenal
dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
- Mengenal
dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
- Mengenal
dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan
tersebut
- Memahami
dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
- Menggunakan
kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja
dan masyarakat.
- Menyesuaikan
diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
- Mengembangkan
segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
4.
BIMBINGAN KARIER
Bimbingan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu(peserta didik) dalam memilih dan
mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Bimbingan karier
tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan
tetapi juga membantu individu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperlukan dalam pekerjaan..
Bimbingan
karier ,menurut para ahli :
- Menurut
Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri
dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Peran
bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan
kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan
karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:
- Peserta
didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai,
kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat
mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
- Peserta
didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang
relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang
dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
- Peserta
didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan
langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik
bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor
dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses
pemilihan karir
- Mampu
menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi
optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979
(dalam Fajar Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah diarahkan untuk
membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam
pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup
yang ikan memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya. Berdasarkan
uraian yang telah dijelaskan mengenai Bimbingan Karir, terdapat beberapa
persamaan. Persamaan tersebut antara lain:
1.
Bantuan layanan,
- Individu,peserta
didik, remaja,
B.
7 Layanan Bimbingan dan Konseling
1.
Pelayanan pengumpulan data tentang murid
Pelayanan Pengumpulan Data tentang Murid Sesuai
dengan pengertian bahwa bimbingan adalah bantuan bagi individu yang
menghadapi masalah, maka sudah tentu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan
dalam rangka bimbingan akan banyak bergantung dari keterangan-keterangan atau
informasi-informasi tentang individu tersebut. Oleh karena itu mengumpulan data
seperti ini merupakan langkah pertama dalam kegiatan bimbingan secara
keseluruhan.
2. Pelayanan Pemberian Penerangan.
Pelayanan Pemberian PeneranganYang dimaksud
dengan pelayanan ini adalah memberikan penerangan-penerangan yang
sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang diperlukan
oleh setiap murid, baik tentang pendidikan,pekerjaan, sosial, maupun pribadi.
3.
Pelayanan Penempatan.
Pelayanan Penempatan Hakekat dari
pelayanan penempatan ini adalah membantu individu memperoleh penyesuaian diri
dengan jalan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai. Yang menjadi tujuan
pelayanan penempatan ini adalah agar setiap individu dapat posisi yang sesuai
keadaan dirinya, seperti minat, kecakapan, bakat, cita-cita, tingkat
perkembangan dan sebagainya
4. Pelayanan
Pengajaran.
Pelayanan Pengajaran Yang dimaksud dengan
pelayanan pengajaran adalah kegiatanpemberian bantuan kepada murid-murid dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pengajaran. Yang menjadi tujuannya adalah
agar setiapmurid memperoleh penyesuaian diri yang baik serta
mengembangkankemampuannya secara optimal dalam kegiatan pengajaran
5. Pelayanan
penyuluhan.
Pelayanan penyuluhan Penyuluhan merupakan
inti kegiatan program bimbingan. Kegiatan penyuluhan ini di samping berfungsi
sebagai terapi (penyembuh), dapat pula berfungsi sebagai cara pengumpulan data.
Penyuluhan merupakankegiatan professional, artinya dilakukan oleh orang-orang
yang memiliki pendidikan dan keahlian serta pengalaman khusus dalam
bidangpenyuluhan.
6.
Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi).
Pelayanan Penelitian dan Penilaian
(evaluasi)Tujuan pelayanan ini adalah untuk mengadakan penelitian danpenilaian
mengenai masalah yang berhubungan dengan kegiatan program bimbingan dan
penyuluhan. Program bimbingan yang baik senantiasamendasarkan diri kepada
hasil-hasil penelitian dan penilaian.
7. Pelayanan
Hubungan Masyarakat.
Pelayanan Hubungan Masyarakat.Di samping
memberikan pelayanan kepada murid-murid dan personilsekolah lainnya, kegiatan
bimbingan memberikan pelayanan pula kepadapihak-pihak luar sekolah, yaitu
masyarakat. Tujuan pelayanan ini adalahuntuk bekerja sama dengan berbagai pihak
di masyarakat dalammemecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah
murid-murid, seperti kenakalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out dansebagainya.
C.
5 Macam Kegiatan Pendukung Bimbingan
Ada
5 macam kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling untuk semua jenis
layanan dalam bidang-bidang (pribadi, sosial, belajar, dan karier). Pemikihan
kegiatan pendukung mana yang akan digunakan oleh Guru pembimbing untuk
mendukung terselenggaranya jenis layanan dan bidang-bidang layanan tersebut di
atas, ditentukan oleh keperluan atau kebutuhan. Macam kegiatan pendukung itu
ialah :
1.
Aplikasi instrumentasi bimbingan, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang siswa ( secara individual maupun kelompok),
keterangan tentang lingkungan siswa, maupun “ lingkungan yang lebih luas”
(termasuk di dalamnya informasi pendidikan dan jabatan ).
Kegiatan mengumpulkan data tentang siswa atau pemahaman individu
dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode yaitu :
a.
Metode
menggunakan instrumen nontes meliputi :
Observasi,
kuesioner, wawancara atau interview, inventory dan sosiometri.
b.
Metode
menggunakan instrumen tes
Instrumen tes
ini meliputi penggunaan tes hasil belajar yang dibuat oleh guru mata pelajaran,
maupun pemanfaatan tes psikologis yang dilaksanakn oleh para ahli lain seperti
:
-
Tes
intelegensi
-
Tes
bakat
2.
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa secara individual.
Himpunan data itu perlu diselenggarakan secara sistematik, komprehensif,
terpadu, dan sifatnya tertutup.
Data siswa yang sudah dikumpulkan
oleh guru pembimbing melalui berbagai cara sebagaimana disebutkan pada
butir 1 di atas perlu disusun menurut
sistem tertentu, disimpan dan dipelihara secara baik. Seluruh data itu,
twesimpan dalam suatu himpunan data pribadi siswa yang disebut cumulative record tentang sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawab bagi guru
pembimbing (menurut ketentuan sebanyak 150 siswa). Sifat himpunan data itu
tertutup untuk menjaga asas kerahasiaan bimbingan dan konseling. Salah satu
cara untuk menjaga kerahasiaan itu dengan membuat nomer kode siswa pada dokumen
himpunan data ( lihat lampiran Daftar Siswa Asuh).
3.
Konferensi kasus, yaitu
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang
dialami oleh siswa dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai
pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan dan kemudahan
terentaskannya permasalahn tersebut. Personil sekolah yang ikut serta dalam
konferensi kasus meliputi guru pembimbing, guru mata pelajaran tertentu
(disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya guru musik, guru olahraga), wali kelas,
kepala/wakil kepala sekolah di sekolah. Sewaktu-waktu mungkin harus dilibatkan
unsur luar sekolah seperti orang tua, tenaga ahli lain. Pertemuan dalam rangka
konferensi kasus itu bersifat tertutup dan terbatas.
Tujuan utama konferensi kasusu adalah untuk memperoleh suatu
pemahaman terhadap siswa sehingga rekomendasi dapat dibuat untuk keperluan (treatment).
4.
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan untuk memperoleh data,
keterangan dan kemudahan bagi terentaskannya permasalahan siswa melalui
kunjungan ke rumah siswa. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari
orang tua dan siswa. Kunjungan rumah dilakukan setelah siswa memahami dan
menyetujui kegiatan tersebut. Adabtiga dimensi yang ingin dicapai melalui
kunjungan rumah itu, yakni :
a.
Untuk menambah kelengkapan data atau informasi
tentang siswa melalui wawancara dengan orang tua, dan hasil observasi suasana
di rumah.
b.
Memberi
penjelasan tentang keadaan siswa kepada orang tua untuk membangun kerja sama
sekuolah dan rumah.
c.
Mengembangkan
tingkat kepedulian orang tua terhadap masalah anak.
5.
Alih tangan siswa, yaitu
kegiatan bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat
dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik, dengan memindahkan
penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukkan
kerja sama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan
bantuan atas penanganan masalah siswa (terutama guru pembimbing, orang tua, guru
kelas, personil sekolah lainnya dan ahli di luar bimbingan dan konseling).
Created by: Titu, dkk.
0 comments
Hallo.. a warm greetings from me ^O^
Kindly write your thoughts in the comment box. I’ll read every comments I get from you.
Do not forget to click button ‘Notify Me’ to get notification when I replied your comments.
Let’s spread love and positivity ♡♡♡
Regard, Ika :)